Life Lesson for a Month
9:58:00 PM
Hello apa kabar semuanya?
It's been a while, isn't it?
Hari ini ga cerita tentang beauty dulu yaaaa........
Hari ini aku mau cerita kemana aja aku selama sebulan ini..
Jadi selama satu bulan ini aku emang aku ga nulis apapun di blog, beda dengan bulan-bulan sebelumnya yang punya banyak tagihan product review. Selama sebulan ini aku sengaja hiatus dari dunia blog dan hal hal lain karena aku harus fokus sama ngerjain skripsi yang bagiku waktu dalam proses ngerjainnya bener bener kaya lagi naik roller coaster. and still, I can't forget how I passed all of the difficulties which come to my life that time.
Mahasiswa yang skripsi di jurusan aku tahun ini banyak banget yang gugur satu- satu dalam prosesnya, dan itu membuat aku sendiri takut. Gugur dalam artian mereka ga bisa kejar target tahun ini finish walaupun udah mulai skripsinya. Kendala yang menyebabkan gugur itu banyak banget, tapi balik lagi ke diri sendiri, karena again, skripsi ini project mandiri.
Waktu aku untuk sidang proposal skripsi (bab 1-3) dengan waktu aku sidang itu bedanya cuma sebulan. Dan dalam waktu sebulan itu aku harus selesai dan segera daftar sidang. which is some of my relatives call it crazy. Sepupu ku pun heran gimana ceritanya dalam sebulan harus selesai dan daftar sidang. Well, apapun itu kalo mau lulus on time ya harus dikerjain *ketawamiris*
Sebagai orang yang ga bisa dibilang "anak yang pintar". Dalam proses menulis research thesis gw sangat tertathih-tatih. Rintangan ga cuma harus finishing semua bagian dalam sebulan, tapi h-3 aku harus daftar sidang, dosen pembimbing minta aku ganti research questions dan itu akan merubah research findings di chapter 4 and yeah sleepless night pun dimulai.
Siang-malem selama 3 hari cuma di depan laptop demi harus finish skripsinya untuk daftar sidang di hari terkahir pendaftaran dan alhadulillah kekejar walaupun waktunya super mepet pas harus nyerahin semua berkas ke kampus. Setelah itu mulai ada kelegaan karena satu beban berkurang dan tinggal menunggu jadwal sidang.
Saat sedang menunggu jadwal sidang untuk diri sendiri, temen temenku yang lain mulai pada sidang duluan. Satu -satu mereka lulus sidang walaupun tetep ada revisi. Foto-foto lulus sidang pun mulai banyak banget beredar di seluruh sosmed. Disitu aku mulai merasa gelisah karena namaku ga kunjung muncul untuk disidingkan. Dan waktu revisi skripsi nanti bakalan dikit banget. Ternyata jadwal sidang aku muncul seminggu setelah aku daftar sidang, dan juga bertepatan dengan h-4 jadwal semua tektek bengek revisi dan tanda tangan dosen harus ke kumpul. Aku sidang tanggal 2 Agustus 2016 dan maju sekitar jam 11.00 pagi. Selama di sidang rasanya seperti diskusi dengan para penguji, mereka hanya bertanya ini itu, kenapa ini itu. tetapi hal pahit pun mucul setelah sidang.
Aku lulus sidang, dengan revisi yang sangat banyak. Sampe salah satu dosen pun bilang "kalo mau wisuda tahun ini kamu harus selesain revisinya minggu ini." Kelar sidang pun yang ada bengong, dipaksa senyum buat temen-temen yang nyelametin dan undah sempetin dateng. dan juga dosen pembimbing pun nyuruh "don't have any celebration, you need to revise your research thesis today and meet me after I finish sidang" hari itu juga di kampus harus mulai revisi dan harus ketemu doi jam 5 sore untuk bimbingan terkahir mengenai revisi skripsi. Crazy!
Aku pulang dari kampus abis magrib dan sampai rumah udah jam 8 malem. Hari itu aku udah bener-bener capek. Udah ga bisa mikir apapun dan memutuskan untuk tidur aja sampe pagi terus baru lanjut revisi. Dalam 3 hari pun aku selesai revisi dan hari kamis misi pengejaran dosen untuk tanda tangan sebagai tanda lulus pun dimulai. Hari kamis aku cuma ketemu sama dua dosen, dosen penguji materi sama dosen penguji methodology, satu dosen penguji lagi ga ketemu..... dan hari itu pun fail dapet tanda tangan karena pas ketemu dosen penguji methodology aku ga bawa skripsi yang dia coret-coret pas sidang dan nyuruh lagi dateng besoknya. dan dosen penguji materi nyuruh revisi lagi dan lumayan banyak karena hasil research findings nya masih kurang :'
Lagi lagi waktu revisi ga sampe 24 jam karena besoknya, yaitu hari jumat harus dapet 4 tanda tangan dosen kalo mau lulus dan wisuda tahun ini. Malem itu aku kebut revisi dan ga tidur demi harus selesai walaupun udah pasrah banget sama Tuhan gimana nanti hasilnya kalo harus revisi lagi dan ga dapet tanda tangan.Yang penting aku udah usaha dan kalo usaha itu harus gagal, aku harus ikhlas wisuda tahun depan :'(
Jumat, 5 Agustus 2016. Dosen yang ditunggu mulai muncul satu- satu. Dua dari mereka which is dosen penguji materi dan ketua dosen peguji cuma liat hasi revisi sekilas dan langsung tanda tangan tanpa tanya apa- apa. MIRACLE has happened! dan walaupun dosen penguji methodolgy ampe detail banget liat koreksi hasil revisian ampe grammar nya di check-in satu- satu (reserach thesis was written fully in English). Doi akhirnya kasih juga itu tanda tangan. Dan yang terkahir adalah tanda tangan dosen pembimbing sendiri yang sangat mudah di dapat walupun terkahir. and finally my thesis advicer said "Congratulation, you have came this far"
It was such a miracle to me. Masih ga percaya dalam semalam semuanya berubah. Yang awalnya sangat pesimis dengat sedikit rasa optimis untuk dapet semua tanda tangan dosen tanpa harus revisi lagi tapi semua rasa pesimis itu hilang seketika pas dapet tanda tangan satu dosen.
Selama sebulan ini aku dapet banyak banget pelajaran hidup memalui skripsi ini. Walaupun dari semua wacana dia atas ga aku sebutin semua rintangannya satu-satu seperti di kill dosen pembimbing sendiri, udah ganti judul skripsi lebih dari 3 kali dan ganti research questions berkali kali juga. dan mungkin juga aku udah bikin 3 skripsi yang beda beda.
Dari perjalanan singkat nan melelahkan ini, I've come to conclusion:
Firstly, the power of prayers is true. Sekuat apapun kamu berjuang, dan berusaha tapi kalo kamu ga barengin semua usaha dengan doa dan ibadah, usaha kamu cuma akan bikin cape aja. Karena doa dan pengharapan yang berulang- ulang kali disebutin akan masuk ke alam bawah sadar sendiri, dan secara tidak sadar diri kamu akan berusaha mewujudkan apa yang kamu inginkan. Makanya saat berdoa disarankan agar lebih detail, jadi diri kamu sendiri tau apa yang kamu sangat inginkan dan berharap semoga Tuhan dapat mengabulkan. Jangan lupa minta restu dan doa orang tua juga ya!
The second, don't give until your last breath. Karena kalo kamu cuma doa aja sama Tuhan tapi ga ada usahanya, gimana apa yang diinginkan bisa terjadi? Aku pun sadar, karena selama ini ada di comfort zone, untuk melakukan usaha yang extra lebih dari biasanya itu agak pesimis. Lagi, karena aku bukan anak yang pinter pinter amat. Tapi ga nyangka human is amazing. Manusia itu bisa ngelakuin hal apa aja sampe titik darah terakhir *lebay*... iya lho bahkan manusia itu bisa ngelakukin hal hal yang dia sendiri fikir ga mungkin or crazy dan bisa diwujudkan dengan tekat dan niat yang kuat. dan jangan lupa selalu ingetin diri sendiri mengenai LIFE GOAL.
Lastly, Sabar dan ikhlas. Sesungguhnya skripsi ini adalah ujian kesabaran diri. Seperti yang aku bilang diatas, dalam proses skripsi ini banyak banget temen-temen aku yang gugur padahal kita awalnya sama sama jalan bareng, bahkan ada yang jalan duluan. Tapi yang bisa jalan sampai ke garis finish adalah orang- orang yang mau keluar dari comfort zone nya, mereka yang tidak takut sakit, dikatain kampung sama dosen pembimbingnya, dibikin nangis sampe berhari- hari, disuruh ulang dan revisi skripsi mulu, badan pada pegel pegel karena berhari hari cuma ngetik di dedapan laptop, ga tidur berhari -hari, nungguin dosen ampe malem, dan keluar duit mulu buat print dan foto copy karena revisian mulu :'D Itu semua hanya beberapa rintangan yang harus dilewati saat skripsi, dan belom lagi rintangan lainnya. dan Saat semua itu terjadi kita harus ikhlas. Karena apa yang kita lewati itu walaupun sakit, itu adalah proses untuk kita bisa naik level ke tingkat yang lebih tinggi lagi dengan kesulitan yang akan berbeda pastinya kelak.
Siang-malem selama 3 hari cuma di depan laptop demi harus finish skripsinya untuk daftar sidang di hari terkahir pendaftaran dan alhadulillah kekejar walaupun waktunya super mepet pas harus nyerahin semua berkas ke kampus. Setelah itu mulai ada kelegaan karena satu beban berkurang dan tinggal menunggu jadwal sidang.
Saat sedang menunggu jadwal sidang untuk diri sendiri, temen temenku yang lain mulai pada sidang duluan. Satu -satu mereka lulus sidang walaupun tetep ada revisi. Foto-foto lulus sidang pun mulai banyak banget beredar di seluruh sosmed. Disitu aku mulai merasa gelisah karena namaku ga kunjung muncul untuk disidingkan. Dan waktu revisi skripsi nanti bakalan dikit banget. Ternyata jadwal sidang aku muncul seminggu setelah aku daftar sidang, dan juga bertepatan dengan h-4 jadwal semua tektek bengek revisi dan tanda tangan dosen harus ke kumpul. Aku sidang tanggal 2 Agustus 2016 dan maju sekitar jam 11.00 pagi. Selama di sidang rasanya seperti diskusi dengan para penguji, mereka hanya bertanya ini itu, kenapa ini itu. tetapi hal pahit pun mucul setelah sidang.
Aku lulus sidang, dengan revisi yang sangat banyak. Sampe salah satu dosen pun bilang "kalo mau wisuda tahun ini kamu harus selesain revisinya minggu ini." Kelar sidang pun yang ada bengong, dipaksa senyum buat temen-temen yang nyelametin dan undah sempetin dateng. dan juga dosen pembimbing pun nyuruh "don't have any celebration, you need to revise your research thesis today and meet me after I finish sidang" hari itu juga di kampus harus mulai revisi dan harus ketemu doi jam 5 sore untuk bimbingan terkahir mengenai revisi skripsi. Crazy!
Aku pulang dari kampus abis magrib dan sampai rumah udah jam 8 malem. Hari itu aku udah bener-bener capek. Udah ga bisa mikir apapun dan memutuskan untuk tidur aja sampe pagi terus baru lanjut revisi. Dalam 3 hari pun aku selesai revisi dan hari kamis misi pengejaran dosen untuk tanda tangan sebagai tanda lulus pun dimulai. Hari kamis aku cuma ketemu sama dua dosen, dosen penguji materi sama dosen penguji methodology, satu dosen penguji lagi ga ketemu..... dan hari itu pun fail dapet tanda tangan karena pas ketemu dosen penguji methodology aku ga bawa skripsi yang dia coret-coret pas sidang dan nyuruh lagi dateng besoknya. dan dosen penguji materi nyuruh revisi lagi dan lumayan banyak karena hasil research findings nya masih kurang :'
Lagi lagi waktu revisi ga sampe 24 jam karena besoknya, yaitu hari jumat harus dapet 4 tanda tangan dosen kalo mau lulus dan wisuda tahun ini. Malem itu aku kebut revisi dan ga tidur demi harus selesai walaupun udah pasrah banget sama Tuhan gimana nanti hasilnya kalo harus revisi lagi dan ga dapet tanda tangan.Yang penting aku udah usaha dan kalo usaha itu harus gagal, aku harus ikhlas wisuda tahun depan :'(
Jumat, 5 Agustus 2016. Dosen yang ditunggu mulai muncul satu- satu. Dua dari mereka which is dosen penguji materi dan ketua dosen peguji cuma liat hasi revisi sekilas dan langsung tanda tangan tanpa tanya apa- apa. MIRACLE has happened! dan walaupun dosen penguji methodolgy ampe detail banget liat koreksi hasil revisian ampe grammar nya di check-in satu- satu (reserach thesis was written fully in English). Doi akhirnya kasih juga itu tanda tangan. Dan yang terkahir adalah tanda tangan dosen pembimbing sendiri yang sangat mudah di dapat walupun terkahir. and finally my thesis advicer said "Congratulation, you have came this far"
Alhamdulillah, all prises to the almighty one. Allah SWT
It was such a miracle to me. Masih ga percaya dalam semalam semuanya berubah. Yang awalnya sangat pesimis dengat sedikit rasa optimis untuk dapet semua tanda tangan dosen tanpa harus revisi lagi tapi semua rasa pesimis itu hilang seketika pas dapet tanda tangan satu dosen.
Selama sebulan ini aku dapet banyak banget pelajaran hidup memalui skripsi ini. Walaupun dari semua wacana dia atas ga aku sebutin semua rintangannya satu-satu seperti di kill dosen pembimbing sendiri, udah ganti judul skripsi lebih dari 3 kali dan ganti research questions berkali kali juga. dan mungkin juga aku udah bikin 3 skripsi yang beda beda.
Dari perjalanan singkat nan melelahkan ini, I've come to conclusion:
Firstly, the power of prayers is true. Sekuat apapun kamu berjuang, dan berusaha tapi kalo kamu ga barengin semua usaha dengan doa dan ibadah, usaha kamu cuma akan bikin cape aja. Karena doa dan pengharapan yang berulang- ulang kali disebutin akan masuk ke alam bawah sadar sendiri, dan secara tidak sadar diri kamu akan berusaha mewujudkan apa yang kamu inginkan. Makanya saat berdoa disarankan agar lebih detail, jadi diri kamu sendiri tau apa yang kamu sangat inginkan dan berharap semoga Tuhan dapat mengabulkan. Jangan lupa minta restu dan doa orang tua juga ya!
The second, don't give until your last breath. Karena kalo kamu cuma doa aja sama Tuhan tapi ga ada usahanya, gimana apa yang diinginkan bisa terjadi? Aku pun sadar, karena selama ini ada di comfort zone, untuk melakukan usaha yang extra lebih dari biasanya itu agak pesimis. Lagi, karena aku bukan anak yang pinter pinter amat. Tapi ga nyangka human is amazing. Manusia itu bisa ngelakuin hal apa aja sampe titik darah terakhir *lebay*... iya lho bahkan manusia itu bisa ngelakukin hal hal yang dia sendiri fikir ga mungkin or crazy dan bisa diwujudkan dengan tekat dan niat yang kuat. dan jangan lupa selalu ingetin diri sendiri mengenai LIFE GOAL.
Lastly, Sabar dan ikhlas. Sesungguhnya skripsi ini adalah ujian kesabaran diri. Seperti yang aku bilang diatas, dalam proses skripsi ini banyak banget temen-temen aku yang gugur padahal kita awalnya sama sama jalan bareng, bahkan ada yang jalan duluan. Tapi yang bisa jalan sampai ke garis finish adalah orang- orang yang mau keluar dari comfort zone nya, mereka yang tidak takut sakit, dikatain kampung sama dosen pembimbingnya, dibikin nangis sampe berhari- hari, disuruh ulang dan revisi skripsi mulu, badan pada pegel pegel karena berhari hari cuma ngetik di dedapan laptop, ga tidur berhari -hari, nungguin dosen ampe malem, dan keluar duit mulu buat print dan foto copy karena revisian mulu :'D Itu semua hanya beberapa rintangan yang harus dilewati saat skripsi, dan belom lagi rintangan lainnya. dan Saat semua itu terjadi kita harus ikhlas. Karena apa yang kita lewati itu walaupun sakit, itu adalah proses untuk kita bisa naik level ke tingkat yang lebih tinggi lagi dengan kesulitan yang akan berbeda pastinya kelak.
;;;;;;;;;;;;;;
ga nyangka aku nulis panjang banget hehe, tapi hati ini udah tenang, dan mulai berasa ga ada kerjaan padahal baru beberapa hari kelar setelah sebulan hectic bener. Mau leha leha seminggu ini dan bakal nulis beauty related lagi YAY....
Aku punya banyak banget produk yang mau aku review, so stay tune yaaa...
Makasih yang udah baca dan mampir. dan makasih juga untuk semuanya atas support, doa, dan motivasinya selama aku skripsi kemaren :))
See you on the next post
XOXO
0 komentar